CILACAP – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Besi Pulau Nusakambangan bekerjasama dengan Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melakukan pengukuran ulang arah kiblat Masjid An Nur, Selasa (29/10/2024).
Pergeseran arah kiblat dapat terjadi akibat bergesernya lempeng bumi dan intensitas gempa yang terjadi. Sehingga untuk memastikan arah kiblat yang akurat di Masjid An Nur Lapas Besi menjalin kerjasama dengan Kemenag Cilacap.
Untuk melakukan kalibrasi arah kiblat, Kemenag menggunakan alat ukur presisi yang disebut Theodolite. Selain itu, Kemenag juga menggunakan Mizwala Qibla Finder, yaitu alat berbentuk bulat yang di atas papannya dipasangi tongkat istiwa untuk memproyeksikan bayangan matahari.
Arah kiblat mengacu pada Ka'bah yang berada di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi. Namun, karena Indonesia berada di bagian timur Ka'bah, maka kiblat shalat Muslim di Indonesia menghadap ke arah barat.
Tim Kalibrasi Kemenag Cilacap, yang dipimpin oleh Kasi Bimas, Toha hadir bersama anggota tim lainnya, yaitu Baytul Muqtadin dan Rahmat. Menggunakan alat theodolite, mereka dengan teliti mengkalibrasi arah kiblat Masjid An Nur untuk memastikan arah kiblat yang lebih tepat dan akurat.
Baca juga:
Mancing Mania di Pulau Nusakambangan
|
Dalam kesempatan tersebut, Toha menjelaskan pentingnya kalibrasi arah kiblat secara berkala.
"Kalibrasi ini memastikan bahwa masjid di wilayah kita memiliki arah kiblat yang sesuai, sehingga para jamaah dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan yakin, ” ungkapnya.
Kepala Lapas Besi, Teguh Suroso menyampaikan apresiasinya atas dedikasi Tim Hisab Rukyat Kemenag yang langsung terjun ke lapangan untuk melakukan kalibrasi arah kiblat di Masjid An Nur.
“Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran tim dari Kemenag Cilacap dalam memastikan arah kiblat Masjid An Nur. Harapan kami semoga kenyamanan dan ketenangan beribadah Pegawai serta Warga Binaan, ” ujarnya.
(N.son/Reza)